Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup reobound pada perdagangan Jumat (26/5/2017) | PT Kontak Perkasa Futures
Menurutnya, harapan baru jelang bulan baru akan turut menyertai pola gerak IHSG hingga awal bulan depan, namun gejolak harga komoditas masih akan cukup mempengaruhi pergerakan IHSG dalam waktu dekat.
Hal ini tentunya juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pola gerak IHSG, momentum koreksi wajar masih dapat dijadikan peluang untuk melakukan akumulasi pembelian untuk investasi jangka menengah.
Pada perdagangan bursa Saham hari ini, Senin (29/5) IHSG berpotensi menguat.
IHSG menguat di saat bursa saham lainnya di Asia Tenggara mayoritas melemah dengan indeks PSEi Filipina (-0,05%), indeks SE Thailand (+0,02%), indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,45%), dan indeks FTSE Malay KLCI (-0,16%).
IHSG pada Senin (29/5) diperkirakan bergerak di kisaran 5672 – 5797 dengan potensi menguat.
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya dalam risetnya mengungkapkan awal pekan pendek kembail, yang merupakan pekan terakhir di bulan Mei.
Dari 547 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 147 saham menguat, 178 saham melemah, dan 222 saham stagnan.
Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir positif, dipimpin oleh sektor infrastruktur (0,63%) dan tambang (0,63%).
Adapun, sektor konsumer merupakan satu-satunya indeks sektoral yang ditutup di zona merah dengan pelemahan 0,39%.
IHSG ditutup menguat 0,23% atau 13,38 poin ke level 5.716,81, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,17% atau 9,92 poin di posisi 5.713,35.
Sepanjang perdagangan akhir pekan lalu IHSG bergerak pada kisaran 5.703,89 – 5.778,60.
IHSG ditutup rebound dari pelemahannya tiga hari perdagangan terakhir. Adapun pada perdagangan Rabu (24/5), IHSG ditutup melemah 0,47% atau 27,18 poin ke level 5.703,43.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup reobound pada perdagangan Jumat (26/5/2017).
Awal Pekan, IHSG Mencoba Penguatan | PT Kontak Perkasa Futures
Kenaikan ini ditopang oleh transaksi 7,99 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 6,84 triliun. Keduanya masih berada di bawah volume dan nilai transaksi harian rata-rata tahun ini
Delapan dari 10 sektor menguat. Hanya sektor barang konsumen dan manufaktur yang turun masing-masing 0,39 persen dan 0,15 persen.
Lucky memilih WSKT, BBCA, JPFA, CPIN, MAIN, BSDE, dan UNTR sebagai beberapa saham yang patut dicermati hari ini.
Akhir pekan lalu, IHSG menguat 0,23 persen ke level 5.716,81. Ini adalah kenaikan pertama setelah koreksi dalam tiga hari perdagangan berturut-turut.
William merekomendasikan saham-saham PGAS, ANTM, UNVR, EXCL, ICBP, AKRA, PWON, ASRI, dan TLKM.
Lucky Bayu Purnomo, analis Danareksa Sekuritas mengungkapkan, IHSG berpeluang menguat terbatas. Dia mengatakan, resistance IHSG berada di 5.719, dekat dengan penutupan IHSG akhir pekan lalu.
William Surya Wijaya, analis Indosurya Mandiri Sekuritas mengatakan, gejolak harga komoditas masih akan mempengaruhi pergerakan IHSG dalam waktu dekat. “Koreksi wajar masih dapat dijadikan peluang akumulasi beli untuk investasi jangka menengah,” kata William.
Mengutip Kontan, Senin (29/5/2017), delapan dari 10 analis yang disurvei memperkirakan, IHSG berpeluang melanjutkan penguatan.
Median support IHSG pada awal pekan ini berada di angka 5.688,5, sedangkan median resistance di angka 5.745,5.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal kembali menguat di hari-hari terakhir bulan Mei 2017 ini.
IHSG Hari Ini Diprediksi Menguat, Cermati Pergerakan 7 Saham Ini | PT Kontak Perkasa Futures
Analis Reliances Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG menguat terbatas dengan rentang 5675-5795. Dia mencatat ada tujuh saham yang patut diperhatikan di antaranya untuk emiten berkode AKRA, BBNI, PTBA, ISAT, MAIN, MYOH dan MYOR.
Menurut William, IHSG berpotensi menguat di kisaran 5.672-5.797 pada perdagangan Senin, 29 Mei 2017. Pada Jumat, 26 Mei 2017, IHSG ditutup di posisi 5.716,81, naik 0,23 persen dibandingkan hari sebelumnya.
Hal ini tentunya juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pola gerak IHSG. Momentum koreksi wajar masih dapat dijadikan peluang untuk melakukan akumulasi pembelian untuk investasi jangka menengah,” tutur William dalam riset yang terbit pada Minggu, 28 Mei 2017.
William Surya Wijaya, analis PT Indosurya Mandiri Sekuritas, mengatakan pada awal pekan pendek yang merupakan pekan terakhir pada Mei, harapan baru menjelang bulan baru akan turut menyertai pola gerak IHSG hingga awal bulan depan. Namun, gejolak harga komoditas masih akan cukup mempengaruhi pergerakan IHSG dalam waktu dekat.
-Indeks harga saham gabungan pada Senin, 29 Mei 2017 diprediksi menguat dan bergerak di kisaran 5.672 hingga 5.797.